ASAL USUL KETURUNAN SUKU GUMAY

Didasarkan pada sumber, populasi keturunan Gumay sekarang iniberasal dari keturunan Puyang Gumay yang pertama yakni : "DIWE GUMAY".

Puyang Diwe Gumay memiliki dua saudara yakni : Puyang "SEMIDANG" dan Puyang "BESEMAH". Puyang Basemah disebut "ATUNG BUNGSU" , sedangkan Puyang Semidang disebut "NURDIN SAKTI" yang bermula dari wilayah Bukit Siguntang Palembang.

Mengenai Saya

Foto saya
lahat, sumatra selatan, Indonesia
saya adalah putra gumay yang ingin memberi tahu kepada saudara-saudara dirantau tenetang keadaan ,kejadian yang ada di gumay...

Rabu, 10 Juni 2009

SUKU GUMAY BERKEMBANG MENJADI TIGA MARGA

Suku Gumay yang merupakan keturunan dari Puyang Diwe Gumay mendiami daerah yang cukup luas dalam bentuk dusun. Yang akhirnya tumbuh menjaditiga marga sebagai sub dari suku Gumay, antara lain :
1. Gumay Lembak, yang terletak di kecamatan Pulau Pinang. Tepatnya berkedudukan di Lubuk Sepang
2. Gumay Ulu, terletak di kecamatan Pulau Pinang. Berkedudukan di Tinggi Hari.
3. Gumay Talang, terletak di kecamatan Kota Lahat, tepatnya di Langu-Endikat.
Meskipun demikian, sejarah menunjukan ketiga marga Gumay ini tetap dalam satu kesatuan keluarga Gumay dibawah pimpinan adat Jurai Tue (Jurai Kebalikan).

I. ASAL KETURUNAN GUMAY LEMBAK

Puyang Muke Akhahan yang sangat legendaris dan di panggil Kerie Sindang Matahari, pimpinan Gumay Jurai ke-XIII mempunyai 8 anak, 7 laki-laki dan 1 perempuan. Anak-anak ini lah yang akan menjadi cikal bakal keturunan Gumay Lembak untuk membangun dusun.
1. Atungkal Diwe, anak tua bertempat di dusun Bapak yaitu di Lubuk Sepang.
2. Gune Raja, berpindah ke Endikat. Yang akhirnya menikah dengan Putri Langu. Yang akhirnya menjadi cikal bakal marga Gumay Talang.
3. Puyang Abawan, bertempat di dusun Tanjung Sirih. tepatnya dipinggiran Ayik Lim bersama keturunannya.
4. Puyang Bigih, bertempat dan berkeluarga didusun Kuba.
5. Puyang Pandan, putri satu-satunya dari Puyang Muke Akhahan yang bersuami ke Bandar Agung.
6. Puyang Bile Raje, bertempat dan berkeluarga di dusun Pulau Pinang.
7. Puyang Bile Bujang, bertempat diseberang dusun Pulau Pinang. tepatnya didusun Tanjung Mulak beserta keluarganya.
8. Puyang Bile Pantas, mengambil anak didusun Germidar Pagar Gunung yang akhirnya mengikuti Jurai orang Pagar Gunung.
"diperkirakan Puyang Bigih bukan hanya bertempat didusun Kuba tetapi juga didusun Karang Dalam Ulu, Jati, Pagar Batu dan Muara Siban".

II. ASAL MULA KETURUNAN GUMAY ULU.

Puyang Panjang yang mempunyai dua orang anak laki-laki, yakni : Puyang Muke Akhahan dan Puyang Yal Binguk.

Puyang Yal Binguk menjadi pendiri keturunan Gumay Ulu didusun Lubai.
Puyang Yal Binguk naik ke Ulu menelusuri Ayik Lim membuat permukiman baru setelah memperistri Putri Tebing Plawi yang disebut dusun Lubai.

Yang akhirnya Puyang Yal Binguk mempunyai 5 orang anak laki-laki :
1. Kerie Sendan, bertempat dan menetap di Tunggu Tubang (Lubai).
2. Kerie Dayang, menetap di Lubuk Sele.
3. Kerie Muksin, menetap di Serungge setelah beristri orang Marga Kikim.
4. Kerie Tiron menetap didusun Muara Dua Pagar Gunung, setelah mengambil anak.
5. Kerie Taron, mengikuti kakak (Kerie Tiron) ke Muara Dua Pagar Gunung.

III. ASAL MULA KETURUNAN GUMAY TALANG.

Puyang Gune Raje yang bertempat di Dusun Lubuk Sepang. Puyang Gune Raje memperistrikan Dayang Intan Putri Ratu Langu, yang merupakan adik kandung dari Pekik Nyaring. Setelah menikah Puyang Gune Raje menetap di Langu dan dusun Lubuk Sepang sebagai dusun asal mula tempat kembali ( bada balik ).

Namun Ratu Langu menganjurkan kepada Puyang Gune Raje dan istrinya untuk membangun permukiman baru. Yang akhirnya bertempat di Endikat, yang menurut mereka merupakan daerah yang cocok.
Dari dusun Endikat ini lah keturuna Puyang Gune Raje berkembang dan membentuk Marga baru yakni Marga Gumay Talang yang tetap dibawah naungan sistem pemerintahan dan adat Gumay, bersama Gumay Lembak dan Gumay Ulu yang merupakan keturunan Puyang Diwe Gumay setelah meluaskan jaringan keluarganya menjadi Gumay Tige Jukhu : Gumay Lembak, Gumay Ulu dan Gumay Talang.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar